Hiyapp Kali ini Anin bakal ngereview buku Novel yang baru-baru ini selesai saya baca, Novel Besutan Windry Ramadhina yang merupakan salah satu novelis yang juga sudah menulis beberapa novel lainnya.
[vc_row][vc_column width=”1/4″][/vc_column][vc_column width=”1/2″][vc_column_text]
IDENTITAS BUKU
[/vc_column_text][vc_column_text]
Judul: Angel in the Rain
Penulis: Windry Ramadhina
Penerbit: Gagasmedia
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2016
Tebal: 460 Halaman
ISBN: 978-979-780-870-9
[/vc_column_text][vc_empty_space height=”16px”][/vc_column][vc_column width=”1/4″][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column width=”1/2″][vc_column_text][/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/2″][vc_empty_space][vc_empty_space height=”52px”][vc_column_text]
Rating Saya Untuk Buku Ini
[/vc_column_text][vc_raw_html]JTNDcCUyMHN0eWxlJTNEJTIydGV4dC1hbGlnbiUzQSUyMGNlbnRlciUzQiUyMiUzRSUzQ2RpdiUyMGNsYXNzJTNEJTIyc3RhcnMlMjIlM0UlMjAlMEElM0NzcGFuJTIwY2xhc3MlM0QlMjJzdGFyJTIwb24lMjIlM0UlM0MlMkZzcGFuJTNFJTBBJTNDc3BhbiUyMGNsYXNzJTNEJTIyc3RhciUyMG9uJTIyJTNFJTNDJTJGc3BhbiUzRSUwQSUzQ3NwYW4lMjBjbGFzcyUzRCUyMnN0YXIlMjBvbiUyMiUzRSUzQyUyRnNwYW4lM0UlMEElM0NzcGFuJTIwY2xhc3MlM0QlMjJzdGFyJTIwb24lMjIlM0UlM0MlMkZzcGFuJTNFJTBBJTNDc3BhbiUyMGNsYXNzJTNEJTIyc3RhciUyMGhhbGYlMjIlM0UlM0MlMkZzcGFuJTNFJTBBJTNDJTJGZGl2JTNFJTNDJTJGcCUzRQ==[/vc_raw_html][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Sinopsis:
Ini kisah tentang keajaiban cinta.
Tentang dua orang yang dipertemukan oleh hujan. Seorang pemuda lucu dan seorang gadis gila buku yang tidak percaya pada keajaiban.
Di Charlotte Street London, mereka bertemu, tetapi kemudian berpisah jalan.
Ketika jalan keduanya kembali bersilangan, sayangnya luka yang mereka simpan mengaburkan harapan. Ketika salah seorang percaya akan keajaiban cinta, bahwa luka dapat disembuhkan, salah seorang lainnya menolak untuk percaya.
Apakah keajaiban akan tetap ada jika hati kehilangan harapan? Apakah mereka memang diciptakan untuk bersama meski perpisahan adalah jalan yang nyata?
Review:
Udah terlalu lama sejak terakhir kali aku menulis review novel. Yup, postingan terakhir mengenai review itu adalah bulan Mei 2016, berarti satu setengah tahun terakhir telah berlalu. Dan tumpukan To Be Reading masih bertumpuk. Oke, bukan tumpukan lagi kalau jumlahnya lebih dari dua ratus buku kali ya >.<
Keajaiban cinta ada jika kau percaya.
Angel in the Rain merupakan cerita lanjutan dari London: Angel yang diisukan akan diangkat menjadi film layar lebar, walau sampai sekarang belum ada kelanjutan kabar beritanya.
Pada prekuel Angel in the Rain, kak Windry mengisahkan tentang Gilang, seorang pemuda yang nekad pergi ke London. Tekad kuatnya saat itu adalah untuk mengejar Ning, sahabat baik sekaligus cinta pertamanya namun gagal. Di tengah patah hatinya, kepergian Gilang ke London malah membuat Goldilocks–malaikat yang turun bersama hujan–mempertemukannya dengan Ayu, seorang gadis misterius penggila buku.
Dan dari pertemuan singkat di Charlotte Street itu, rupanya Goldilocks masih ingin mengikat takdir mereka berdua. Dalam Angel in the Rain, lagi-lagi Gilang dan Ayu bertemu. Namun kali ini bukan lagi bertemu di London, melainkan di Indonesia. Keduanya sama-sama patah hati: Gilang patah hari karena Ning lebih memilih pria lain dan Ayu patah hati pada kekasih kakaknya, Em. Hati yang sama-sama telah patah membuat mereka mencoba mengobati kesedihan bersama. Namun sayang, ada yang kehilangan kepercayaan pada cinta saat keduanya mulai jatuh pada cinta itu sendiri.
Jika London: Angel lebih menceritakan tentang Gilang, pada Angel in the Rain fokus utama cerita akan berpindah pada Ayu. Dalam Angel in the Rain ini, Goldilockslah yang akan bercerita tentang kisah Ayu dan Gilang, tentang ketakutan-ketakutan Ayu, tentang kesukaan keduanya terhadap dunia buku, tentang keduanya yang sama-sama penulis novel, dan tentang kedekatan keduanya.
Sebagai salah seorang penulis novel romance yang buku-bukunya pasti akan aku beli setiap kali kak Windry menerbitkan buku baru, Angel in the Rain menjadi novel favoritku setelah Memori. Memori juga bercerita tentang kehilangan, namun pada Angel in the Rain, kak Windry mampu meramu kisah kehilangan yang berbeda dengan natural tanpa banyak paksaan dan kebetulan. Chemistry keduanya terasa nyata yang dibangun sedikit demi sedikit.
Aku menyukai gaya bercerita kak Windry yang mengambil sudut pandang orang ketiga, seolah Goldilocks yang menceritakan semua kisah Ayu dan Gilang. Alur cerita sangatlah rapi dan mampu membuatku masuk ke dalam dunia hujan mereka berdua. Aku menyukai karakter keduanya, bagaimana Ayu sang gadis pembawa hujan dan Gilang yang mampu menjerat Ayu dalam pesonanya. Dan yang paling aku suka adalah bagaimana kak Windry bercerita tentang hujan dan kecintaan mereka berdua terhadap buku.
Untuk kekurangannya sendiri, hanya pada bagian open endingnya saja. Mengapa? Ya karena setelah petualangan dan perjuangan mereka, bisa dipastikan keduanya akan bersama. Akan tetapi, apa hanya itu saja?
[/vc_column_text][vc_column_text css_animation=”none”]
Goldilocks, setiap orang punya keajaiban cintanya sendiri, katamu? Kurasa aku telah menemukannya. Tidak. Aku yakin telah menemukannya. Namun, dia menolak percaya. Lebih tepatnya, dia menolak percaya kepadaku.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][/vc_column][/vc_row]
Trackbacks/Pingbacks