Judul: Not A Perfect Wedding
Penulis: Asri Tahir
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2015
Tebal: 297 Halaman
ISBN: 978-602-02-5897-3
Rating: 3/5
Sinopsis:
Raina Winatama
Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi dia pergi untuk selamanya. Prakarsa Dwi Rahardi
Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi aku harus pergi untuk selamanya. Pramudya Eka Rahardi
Di hari pernikahan adikku, aku harus menjadi mempelai laki-laki. Menjalankan sebuah pernikahan yang harusnya dilakukan oleh adikku, Prakarsa Dwi Rahardi.
—————————————————————————————————————————Fix kayaknya ketagihan minjem novel di iJakarta. Padahal tumpukan novel yang belum dibaca di kamar masih ada satu rak buku kecil >.< Udah lama banget masukin novel ini ke dalam wishlist, tapi apa daya sampai sekarang belom kesampaian beli *kekep dompet yang lagi nabung buat jalan-jalan*.
Prakarsa atau Raka tidak lama lagi akan menikah dengan Raina setelah berpacaran selama dua tahun. Saat keesokan harinya ia akan menikah, hari ini ia menjemput Pramudya atau Pram, kakaknya di bandara. Setelah mengantarkan Pram ke rumah, ia pergi untuk menyelesaikan urusannya. Namun untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Raka mengalami kecelakaan beruntun yang membuatnya terluka parah.
Saat mengetahui waktunya tak lama lagi di dunia, Raka malah meminta Pram untuk menjaga Raina. Hanya Pram satu-satunya orang yang Raka percaya. Pram yang baru saja pulang setelah tujuh tahun merantau ke London, tanpa diduga menyanggupi permintaan Raka tersebut.
Raina tidak mengetahui seberapa parah kondisi Raka. Hingga akhirnya Raka meninggal, Raina masih tidak tahu. Kedua keluarga memutuskan untuk tetap melaksanakan pernikahan tersebut keesokan harinya, dengan menjadikan Pram sebagai mempelai pria. Hingga saat ijab kabul, barulah Raina menyadari bahwa yang menjadi suaminya bukanlah Raka, melainkan Pram yang baru dikenalnya beberapa saat yang lalu.
Inilah permainan semesta. Raina masih tidak mengerti akan pernikahannya ini. Ia terjebak dalam pernikahan dengan orang yang masih asing baginya. Pram mau menerima Raina menjadi istrinya, menjaga Raina sesuai janjinya kepada Raka. Namun Raina masih tidak mau mencoba. Bagaimana ia bisa menjalani kehidupan rumah tangga dengan Pram? Lantas saat Pram merasa bahwa keputusannya menikahi Raina bukanlah semata karena janjinya kepada Raka namun juga karenanya janjinya pada dirinya sendiri, akankah keduanya berdamai dengan keadaan? Akankah waktu mampu menumbuhkan benih cinta di antara keduanya?
Ide ceritanya sederhana namun manis. Asri mampu bercerita dengan lancar. Dengan tema yang sederhana ini yaitu bagaimana belajar mencintai, mengikhlaskan, dan menerima keadaan, cerita ini mampu menghanyutkan pembaca.
Walaupun sebenarnya awalnya aku agak mengerutkan kening saat membaca sinopsisnya dulu kala. Di mana seorang kakak menggantikan adiknya menjadi pengantin pria dalam pernikahan sang adik. Sang pengantin perempuan tidak mengetahui hal ini. Bukan keinginan sang kakak sebenarnya. Karena sebuah janji kepada sang adik untuk menjaga calon istrinya, jadilah sang kakak harus menikahi perempuan calon istri adiknya tersebut. Jika memang dalam suasana berkabung, kenapa pernikahan tersebut harus tetap dilanjutkan? Apakah keluarga Raka tidak mengalami guncangan batin karenanya? Atau jika memang karena janji Pram pada Raka ini, kenapa ijab kabul ini harus tetap dilaksanakan keesokan hari setelah Raka meninggal. Kenapa tidak diundur saja? Bahkan Raka harus dikuburkan pagi-pagi sebelum pernikahan Pram dan Raina.
Ah tapi tidak perlu terlalu dipikirkan. Toh ini cuma cerita, bukanlah sebuah kisah nyata. Kadang kala memang logika tidak perlu terlalu bermain saat membaca sebuah fiksi.
Pram ini begitu loveable XP. Ada ya pria seperti Pram? Kalo ada, sini lempar satu dong XP Pram ini sweet banget loh. Mau-maunya aja dia menjaga Raina yang manja, bahkan menuruti semua keinginan Raina. Bahkan ia mau menahan egonya sebagai seorang pria. Sedangkan ada saatnya aku merasa Raina ini manja sekali sehingga cukup mengesalkan.
Oh iya, sesuai judulnya Not A Perfect Wedding ini masuk ke dalam lini Le Marriage. Yang berarti cerita ini merupakan cerita dewasa. Ada beberapa potongan kisah yang ditujukan untuk dewasa. Jadi untuk anak di bawah delapan belas tahun sebaiknya belom baca novel ini dulu >.< Kehidupan pernikahan dengan segala lika-likunya mampu diceritakan dengan sederhana.
Sebagai novel debut dari Asri Tahir, novel ini cukup membuatku mau membaca karyanya yang lain. Cerita Not A Perfect Wedding ini dulunya emang ada di Wattpad namun dihapus karena diterbitkan oleh Elex Media ini. Aku udah baca Over The Rain dan Langit Malam di Wattpad juga sih, tapi belom baca yang bentuk buku, belom bisa beli soalnya >.< Semoga ada juga di iJakarta deh biar bisa pinjem di sana XP
Not A Perfect Wedding diceritakan dengan menggunakan dua sudut pandang, Pram dan Raina. Namun kadang kala pergantian sudut pandang ini kurang luwes sehingga sedikit membingungkan.
Banyak tokoh yang diceritakan dengan porsi yang cukup pas. Kehadiran kedua kakak Raina, Arman dan Pasha mampu menampilkan kasih sayang kepada Raina. Namun Raka terlalu sering disebutkan di sini. Memang sih ini dikarenakan Raka adalah konflik di antara Pram dan Raina. Namun kurang dijelaskan lebih lanjut sedalam apa hubungan Raina dan Raka sebelumnya, sehingga Raina susah melupakan Raka. Itu saja sih menurutku.
Ada dua hal yang menurutku sangat mengganggu dalam novel ini.
Yang pertama adalah typo. Aku menemukan banyak sekali kesalahan penulisan yang sebenarnya tidak perlu, antara lain kesalahan tanda baca, kesalahan huruf, serta pengulangan kata. Satu atau dua buah typo sih tidak apa-apa, tapi ini sih terlalu banyak.
Yang kedua adalah grammar dan typo dalam bahasa Inggris. Apa tidak dicek lagi ya? Aneh aja baca kalimat bahasa Inggris dalam novel ini. Seperti tidak diedit lagi. Dan tidak satu dua yang aneh, tapi lumayan banyak.
Untuk covernya juga sedikit creepy menurutku. Okelah sebenarnya memang covernya adalah gaun pengantin dengan banyak kupu-kupu berwarna putih dan pink. Warna dasar dari covernya juga biru muda. Lantas di mana letak anehnya? Gaun pengantinnya itu loh, ngeri menurutku. Kenapa? Karena hanya gaun pengantin saja, tanpa ada orang yang mengenakannya.
Not A Perfect Wedding sendiri sudah diterbitkan dengan cover baru dengan desain sampul yang jauh lebih manis dan untunglah tidak creepy. Sudah ada penambahan manusianya haha >.< Dan aku tidak akan keberatan untuk membeli Not A Perfect Wedding cover baru ini.
Update: aku udah beli Not A Perfect Wedding dengan cover baru, dan bisa ketemu langsung sama kak Asri di rumah saudaranya! *happy dancing*
|
See? Aku sih lebih prever baca novelnya dengan cover yang ini. |
Satu hal yang aku harapkan dari cetakan baru ini adalah berkurangnya typo dan kesalahan grammar. Yah semoga saja. Berhubung aku belom baca sih, makanya berharap banyak hehe.
Sebenarnya aku mau ngasih empat bintang, namun dipotong setengah bintang karena banyaknya kesalahan penulisan dan grammar. Juga dipotong setengah bintang lagi karena aku ngeri sama covernya. Jadilah tiga bintang saja. Maaf ya kak Asri. Semoga saja cetakan barunya mampu membuat rating Not A Perfect Wedding menjadi empat bintang.
Menghilangkan rasa sakit itu bukan dengan menciptakan rasa sakit yang baru. Yang kita perlukan adalah menghadapinya.
Aku berikan tiga bintang untuk Not A Perfect Wedding cover lama… ^^
Trackbacks/Pingbacks