[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Hello, everyone!
[/vc_column_text][vc_column_text]
Kali ini Anin mau berbagi tentang jatuh cinta pada dunia fana yang melenakan, sebuah tulisan lama yang diperbaharui kembali dengan gaya berceritaku saat ini. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua ya.. ^^
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Kehidupan manusia tak ada ubahnya dengan sekejap mata bagi-Nya. Hari ini kita masih diberikan kesehatan, rezeki, kebahagiaan, dan banyak lagi kenikmatan yang sempat kita cecap. Tapi hari esok, siapa yang tahu? Bisa jadi besok maut telah bersiaga untuk menjemput kita untuk kembali kepada-Nya.
[/vc_column_text][vc_column_text]
Dunia yang kita tempati ini fana, kawan. Dunia ini hanyalah tempat transit sebelum menuju lokasi tujuan.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image source=”external_link” alignment=”center” css_animation=”bounceIn” custom_src=”https://3.bp.blogspot.com/-ePyLimpEtN0/W7iUZxaam6I/AAAAAAAADT4/nlC0G53_s1UxAB6DNAApWM9xNb1aUvgqgCLcBGAs/s640/jatuh-cinta-pada-dunia-fana-yang-melenakan-2.png”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Mungkin hari ini kamu masih bisa membangga-banggakan jabatan mentereng-mu itu. Ya, bisa jadi saat ini kamu merasa kamulah orang terhebat karena menduduki kursi panas jabatan di pemerintahan. Namun, sadarkah kamu betapa besar konsekuensi menjadi seorang pemimpin? Sadarkah kamu, berapa banyak tanggung jawab yang kamu emban?
[/vc_column_text][vc_column_text]
Mampukah kamu menjadi seorang pemimpin yang adil dan bersahaja? Menjadi pemimpin bukan hanya sekadar menjadi seseorang yang dielu-elukan dan dihormati. Apa kamu yakin, uang yang kamu dapatkan selama masa kepemimpinanmu itu adalah uang halal, bukan uang yang didapat dari hasil korupsi?
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Mungkin, hari ini kamu masih bisa membangga-banggakan kekayaanmu. Hey, janganlah kamu menjadi congkak dengan titipan dari Allah tersebut. Nantinya semua uang yang kamu miliki, gedung-gedung mewah yang kamu warisi ke anak cucumu itu akan diperhitungkan semuanya di hari akhir.
[/vc_column_text][vc_column_text]
Kita sebagai manusia hanyalah hal kecil di mata-Nya. Jika di hari kiamat nanti diibaratkan manusia akan berterbangan layaknya anai-anai, menurutku itu bukanlah perandaian yang berlebihan. Kita memang sekecil itu. Kita tidak berarti apa-apa untuk Sang Pencipta.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_empty_space height=”15px”][vc_custom_heading text=”Jatuh Cinta pada Dunia Fana yang Melenakan” font_container=”tag:h2|text_align:center|color:%231a4ce0″ google_fonts=”font_family:Montez%3Aregular|font_style:400%20regular%3A400%3Anormal” css_animation=”zoomIn”][vc_empty_space][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Maka untuk apa kesombonganmu itu? Percuma kataku, percuma. Nantinya, kamu akan sama dengan orang-orang lain, menjadi seperti seorang terdakwa yang diadili di depan jaksa dan hakim. Kamu tidak bisa mengelak, karena bukti-bukti dan saksi-saksi sudah tersedia dan bisa memberatkanmu. Hanya tindak-tandukmu di dunialah yang akan menolongmu kelak.
[/vc_column_text][vc_column_text]
Waktu yang tersedia untuk kita tidaklah lama. Jika kita menghabiskan waktu hanya dengan kegiatan tak berfaedah, apa yang akan menjadi bekal untuk kita nantinya? Manusia tidaklah luput dari dosa. Jika kita tidak mendekatkan diri kepada-Nya, lantas apa yang menjadikan kita begitu yakin akan lolos dari pengadilan Allah itu?
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Dunia ini fana, kawan. Jatuh cinta pada dunia fana akan melanakanmu. Maka janganlah kita menjadi orang-orang yang jatuh cinta pada dunia fana terlena dengan kenikmatannya. Ingatlah selalu, dunia yang kita tempati saat ini hanyalah sementara.
[/vc_column_text][vc_column_text]
Namun begitu, pergilah menjelajahi seisi dunia. Ambillah apa-apa saja hal baik yang bisa kita pelajari dan tetap bentengi dirimu dari hal-hal yang dilarang. Dengan menjelajah dunia, dengan sendirinya kita akan menyadari bahwa kita bukan siapa-siapa.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image source=”external_link” alignment=”center” css_animation=”bounceIn” custom_src=”https://1.bp.blogspot.com/-DIBsjxy_zfM/W7iVNbK_EII/AAAAAAAADUA/W_eO-mZzXkwDc0QePYEfDRAwbx8jQHQLACLcBGAs/s640/jatuh-cinta-pada-dunia-fana-3.jpg” caption=”Sumber gambar: pixabay”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Untukku pribadi, beberapa perjalanan yang telah aku tempuh membuatku merenung dan berpikir. Bahwa aku bukanlah apa-apa. Aku belum mengetahui banyak hal dan aku pun sering berlaku kekanakan. Dan perjalanan-perjalanan itu sedikit demi sedikit membuka mataku. Aku sering sekali merasa kecil, bahkan merasa bisa saja Allah memanggilku kembali semudah kita membalikkan telapak tangan.
[/vc_column_text][vc_column_text]
Jadi sekali lagi aku bertanya, untuk apa kita merasa congkak? Tidak ada gunanya selalu mengangkat dagumu itu tinggi-tinggi kawan. Karena kita bukan apa-apa bagi-Nya. Jatuh cinta pada dunia boleh-boleh saja, asal kita tidak terpikat pada jeratnya yang menjebak.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Semoga kita selalu ingat untuk bersyukur atas nikmat Allah yang begitu banyak diberikan untuk kita, bahkan mungkin di saat kita menjauh. Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang menikmati perjalanan dalam hidup dan dijauhkan dari orang-orang sombong. Dan semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang jatuh cinta pada dunia fana dan terlena. Aamiin.
[/vc_column_text][vc_column_text]
Baca juga: [Cinta dan Muara Kehidupan]
Baca juga: [Cara Allah Menegur Kita]
Baca juga: [Perilaku Mengedepankan Gengsi][/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
Trackbacks/Pingbacks