Oops!
Sorry, it seems like you’re lost
The page you are looking for no longer exists. Perhaps you can return back to the site’s homepage and see if you can find what you are looking for.
[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Salah satu penambah cita rasa makanan yang hampir pasti tersedia di atas meja makan adalah kecap. Kecap terbuat dari kedelai yang telah difermentasikan, hidrolisa asam, ataupun kombinasi keduanya. Terdapat beberapa jenis kecap, di mana kecap manis dan kecap asinlah yang paling banyak digunakan masyarakat tanah air. Kecap manis bertekstur kental sedangkan kecap asin lebih cair dengan komposisi garam lebih banyak dibandingkan kecap manis. Rasanya pun berbeda-beda tergantung dengan metode dan durasi pembuatan, perbandingan garam, air, kedelai, dan bahan tambahan yang tak lupa dicampurkan di dalamnya.
Apakah kita pernah mempertanyakan kehalalan dari makanan yang kita santap?
Sebagai umat muslim, kehalalan dari sebuah makanan sudah menjadi keharusan. Halal dari cara memasak, bahan-bahan memasak, dan alat untuk memasaknya. Beruntung kita tinggal di Indonesia, di mana makanan halal masih bisa temukan di mana-mana dengan mudah. Tahun lalu, dalam perjalanan gembel Anin dan teman-teman di Ho Chi Minh City, Vietnam, kami sempat makan nasi hanya dengan saos empat porsi untuk bertujuh. Hal ini dikarenakan kami dalam perjalanan menuju Cu Chi Tunnel dan tidak menemukan restoran halal dalam perjalanan tersebut. Karena tidak ada pilihan restoran lain, kami tidak berani memesan makanan selain dari nasi putih dan saos sambal botol.
Tahukah Anda bahwa bahan makanan yang bersumber dari daging hewan harus kita yakini 100% halal dan disembelih secara syar’i? Terutama daging ayam, yang akrab dengan keseharian kita.
Siapa sih yang menolak jika disuguhi daging ayam? Aku sih tidak bisa, sudah bisa dikategorikan addicted malah. Hampir setiap hari maunya makan lauk ayam. Duh.
Apalagi kalau ditawarkan fried chicken. Ayo tunjuk tangan yang tidak suka!
Tapi sayang, ayam goreng tepung ini kebanyakan mengandung MSG dalam proses pengolahannya. Walaupun praktis, banyak ibu-ibu yang melarang anak-anak mengkonsumsi fried chicken. Padahal jenis makanan ini termasuk salah satu yang digemari anak-anak. Adik-adikku sendiri sangat menyukai ayam goreng tepung, dijamin makannya tambah lahap hap.
Menghindari MSG berlebihan dari ayam goreng krispi yang beredar di pasaran, aku pun jarang memakannya. Sampai akhirnya beberapa waktu lalu aku mencoba O’Chicken. O’Chicken atau Organic Fried Chicken menggunakan ayam herbal organik dari PT Elha Narita Perkasa, yang dalam peternakannya didampingi oleh Balai Penelitian Ternak (BALITNAK).
Sejak masih di kandang, ayam herbal organik O’Chicken telah mendapatkan perlakuan khusus. Ayamnya dikembangbiakkan dengan menggunakan pakan khusus seperti jagung, dedak, tepung ikan, dan lainnya, serta tambahan jamu ternak berupa ramuan herbal sebagai probiotik alami pengganti antibiotik dan obat antistres kimia. Tidak lupa pula ayam-ayam O’Chicken didengarkan lantunan ayat suci Al-Quran selama 24 jam setiap harinya.
Kenapa harus pilih O’Chicken Ayam Organik?
Bukan hanya itu, O’Chicken juga diolah menggunakan nasi organik. Daging ayamnya memiliki rasa yang khas dan tidak terasa terlalu berminyak. Selain fried chicken, O’Chicken juga menyajikan berbagai variasi menu lain, seperti ayam penyet, ayam bakar, ayam lada hitam, cordon bleu, chicken katsu, ayam geprek, spagheti, kentang goreng, dan burger. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp 9.000 saja. O’Chicken juga meraih Anugerah Wirausaha Indonesia 2015 sebagai the Rising Star.
Gimana, masih belum tertarik nyobain O’Chicken?
Pemesanan bisa menghubungi:
Dwi Oktarini (0811 731 375)
Alamat toko: Jalan Salak Panorama
Ig: @ayam_goreng_delivery_bengkulu
Fb: ochicken ochicken bengkulu
Bisa juga pesan antar dengan menghubungi:
Mayang (0812 7100 3468 – 0857 8353 5164)
Minna san, genki desuka?
Ih, sok banget pake bahasa Jepang. Padahal cuma bilang, “Semuanya, apa kabar?”
Anyway, bagaimana jadinya anak kosan disuruh masak? Kalau aku pribadi disuruh masak sih, udah pasti maunya masak makanan yang harganya murah, resepnya simpel agar tidak repot, dan tentu saja rasanya enak. Karena anak kosan ini (seringnya) berkeuangan pas-pasan, murah itu wajib. Kadang karena tidak punya uang lagi, mie instan jadi pilihan.
Terutama anak Teknik Informatika seperti aku. Bukan rahasia lagi jadi anak TI itu harus tahan banting. Pergi pagi pulang pagi bukan lagi hal aneh. Jika datang satu tugas, maka tugas lain akan menyerbu. Kalau lagi rempong-rempongnya, waktu luang akan jadi barang mahal. Alhasil, jalan pintasnya ya beli makanan di luar. Sebut saja jajan nasi padang, sate, bakso, pangsit, roti bakar, martabak itu udah biasa, malah bisa dibilang hampir setiap hari.
Jajan di luar memang praktis dan membantu sekali untuk si sibuk. Namun yang jadi masalah adalah kita tidak tahu bagaimana makanan tersebut dimasak. Apakah bahan masakannya benar-benar dicuci sebelum diolah? Apa alat masaknya higienis? Apa cara masaknya memenuhi standar kematangan? Dan yang satu lagi nih yang paling penting, apa rasa makanannya yang enak itu menggunakan bumbu-bumbu serta penyedap rasa alami seperti gula dan garam, atau penuh dengan penyedap rasa buatan? Kebanyakan masakan yang dijual itu pasti menggunakan MSG. MSG ini masih terus diperdebatkan akan efek sampingnya.
Terus kalau mau makan makanan bebas MSG, bagaimana dong?
Repot sekali kalau kita harus selalu masak demi menghindari jajan di luar. Buat si sibuk terutama. Tapi ternyata, kelas Blogger Bengkulu yang ketiga seminggu yang lalu memberikan solusi dari masalah ini. Di Kelas Blogger ini, aku berkenalan dengan Salimah Food. Produk yang ditawarkan oleh Salimah Food ini berupa makanan beku atau frozen food.
Salimah Food merupakan produk dari perusahaan PT Salimah Prima Cita yang digagas dan didirikan oleh para aktivis Organisasi Masa Perempuan Persaudaraan Muslimah (Salimah). Perusahaan ini berkomitmen untuk menghadirkan produk yang halal, sehat dan praktis. Salimah Food di Bengkulu sendiri berdiri pada bulan April 2016. Saat ini pengelola Salimah sudah tersebar di seluruh kabupaten dan kota Bengkulu.
Produk Salimah Food ini ada banyak jenisnya, seperti dimsum, nugget, bakso, otak-otak, tahu bakso, udang gulung, empek-empek, dan masih banyak lagi. Satu hal yang jadi andalannya adalah MSG free alias bebas MSG! Coba aja dari zaman kuliah dulu udah kenal sama Salimah Food, tidak perlu lagi anak kosan jajan di luar. Tinggal beli persediaan frozen food. Praktis!
Ada beberapa keunggulan lain dari Salimah Food, yaitu:
Sekarang sih aku bukan lagi anak kosan. Tapi karena sekarang pulangnya pun sore, waktu makan siang jadinya pengin jajan di luar. Aku jarang sekali bawa bekal karena malas ribet masak pagi-pagi. Tapi karena di kelas Blogger kemarin aku diberikan bakso dari Salimah Food, maka bisa diolah jadi resep simpel dan sederhana sebagai bekal di kantor. Bye-bye telat karena terlalu lama menyiapkan bekal!
Ada dua jenis masakan yang aku eksekusi malam harinya: bakso krispi dan skewer sosis-bakso-telur puyuh-mie.
Bahan:
Cara Membuat:
Bahan:
Langkah-langkah:
Resepnya simpel dan dijamin you’re gonna say goodbye to telat masuk kantor! Cocok juga untuk kids zaman now nih, karena bebas micin. Ini aja, sehabis dieksekusi, makanannya tandas dalam waktu sepuluh menit diserbu sama adek-adek aku.
Provinsi Bengkulu, sebuah provinsi terkecil di Pulau Sumatera. Dengan luas wilayah sebesar 32.365,6 km², daratannya terdiri dari 20.030,4 km². Dengan daratan sebesar itu, 46,16% dari keseluruhan daratan provinsi Bengkulu terdiri dari kawasan hutan dan sisanya digunakan untuk peruntukan lainnya. Sementara, penduduk Provinsi Bengkulu masih belum terlalu padat, hanya sebanyak 1,9 juta jiwa, yang menjadikan hal ini bisa menjadi sebuah potensi dan juga tantangan bagi pemerintah di saat yang bersamaan.
Berkaitan dengan program Visit Bengkulu 2020, saat ini pemerintah sedang menggalakkan promosi ke semua aspek. Salah satu dari lima program prioritas Provinsi Bengkulu saat ini adalah Penguatan Komoditas Unggulan Agro-Maritim dan Hilirasasi”. Adapun kebijakan dan program yang dilakukan meliputi intensifikasi dan diversifikasi produk unggulan Agro-Maritim, seperti pengembangan tanaman unggulan dan pengembangan perikanan budi daya. Oleh sebab itu, pemerintah sedang gencar-gencarnya mengenalkan empat produk unggulan provinsi Bengkulu. Adapun empat produk unggulan Bengkulu tersebut adalah:
1. Jeruk Gerga
Dibandingkan dengan jenis jeruk manis yang biasa kita temui, jeruk Gerga memiliki bentuk yang berbeda. Jika kita menemukan jerus manis biasa memiliki kulit yang agak tipis, maka pada jeruk Gerga kita akan mendapati kulitnya ini agak tebal. Jeruk Gerga juga memiliki tekstur serta warna oranye menyala layaknya jeruk Mandarin. Aroma dan rasanya khas.
Jeruk Gerga ini banyak ditemukan di Kabupaten Lebong. Jeruk Gerga merupakan salah satu produk pangan unggulan dari Provinsi Bengkulu. Jeruk Gerga telah memiliki sertifikat dan terbebas dari zat berbahaya.
2. Pisang Curup
Sesuai dengan namanya, pisang Curup merupakan jenis pisang yang banyak diproduksi di Curup, Kabupaten Rejang Lebong. Karena aroma dan rasa manisnya yang khas, menjadikan pisang Curup yang sejenis dengan pisang Ambon ini laris manis.
Tidak susah menemukan pisang Curup. Pisang Curup banyak dijajakan di sepanjang jalan lintas Bengkulu-Sumatera Selatan, terutama di sepanjang jalan dari Bengkulu hingga ke Curup sebagai oleh-oleh. Pisang Curup juga bebas dari zat berbahaya dan telah memiliki sertifikat.
3. Udang Vaname
Sebagai provinsi yang dikelilingi oleh pantai, menjadikan Provinsi Bengkulu sebagai wilayah kelautan dan perikanan yang berpotensi tinggi. Dari topografi ini, salah satu potensi yang dimiliki oleh Provinsi Bengkulu adalah udang vaname. Udang vaname telah dibudidayakan di Kabupaten Bengkulu Tengah dan sebagian daerah lainnya. Bisa kita temukan beberapa tambak udang di pinggir jalan di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Namun, saat ini pengembangan produk unggulan udang vaname ini belum tergarap dengan baik, walaupun dari sisi kualitas udang vaname sebagai produk unggulan dari sektor maritim/perikanan Provinsi Bengkulu ini tidaklah kalah dari daerah lain.
4. Jeruk Kalamansi
Selain jeruk Gerga, Provinsi Bengkulu juga memiliki satu jenis jeruk lain yang juga turut diunggulkan. Jeruk Kalamansi juga menjadi salah satu produk unggulan Provinsi Bengkulu dikarenakan daya tinggalnya tinggi dan masa produksi buahnya tinggi. Setelah enam bulan setelah masa tanam, jeruk Kalamansi sudah kembali berbuah, sehingga masa produksi buahnya terbilang cepat. Jeruk Kalamansi ini bebas dari zat yang berbahaya dan telah bersertifikat.
Sebagai produk unggulan, jeruk Kalamansi berbau harum, memiliki rasa asam ketika telah matang, dan pahit ketika masih mentah. Ada dua jenis jeruk kalamansi, yaitu Citrofortunella microcarpa yang berwarna kuning kehijauan dan Citrofortunella mitis yang biasanya berwarna kuning mencolok.
Jeruk Kalamansi memiliki kulit dengan permukaan halus dan memiliki pori-pori yang berminyak. Jeruk Kalamansi berukuran kecil, dengan diameter antara tiga hingga empat cm. Namun demikian, buah ini kaya akan bulir-bulir sitrat yang mudah dipisahkan dan tentu saja vitamin C.
Permulaan gerakan budidaya jeruk Kalamansi telah ditandai dengan pencanangan gerakan “Satu Desa Satu Produk” oleh Wakil Presiden Boediono pada tahun 2009. Plt Gubernur Bengkulu pun pada salah satu kesempatan, pernah secara khusus meminta warga Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu menyediakan lahan di sepanjang bagian depan rumah masing-masing untuk menanam jeruk Kalamansi. Hal ini menjadikan Kelurahan tersebut resmi menjadi kampung digital jeruk Kalamansi.
Sirup yang berbahan dasar jeruk Kalamansi saat ini menjadi oleh-oleh khas Bengkulu. Sirup Kalamansi ini menjadi komoditas unggulan karena banyak yang berminat dan banyak dijual di sentral penjualan kerajinan dan makanan khas Bengkulu.
Selain diubah menjadi sirup kalamansi dan menjadi komuditas unggulan, jeruk kalamansi juga dapat digunakan sebagai pelengkap masakan,sebagai penambah rasa asam, dibuah menjadi kue, selai, menjadi bahan produksi kosmetik sebagai bahan pembersih kulit dan pencegah jerawat, serta dikeringkan menjadi teh.
Jeruk Kalamansi juga sering digunakan sebagai bahan pencuci piring, mengilapkan rambut, mencegah ketombe, pembersih noda pada pakaian, serta bahan pembuat deodoran.
Dari empat produk unggulan Bengkulu ini, mana yang jadi favoritmu?
Hitam manis, hitam manis
Yang hitam manis
*Eh kok malah nyanyi? XP
Kopi dan mahasiswa Teknik Informatika, bisa dibayangkan kaitannya seperti apa?
Ga usah dijelaskan panjang lebar lagi ya hahaha. Jadi anak TI itu bisa dipastikan bakal sering begadang menghadapi tugas-tugas bertumpuk. Berkumpul bersama teman-teman sambil mengerjakan tugas yang ga habis-habis, apa lagi sih yang setia menemani sepanjang malam? Cemilan dan tentu saja minuman penghalau kantuk, kopi misalnya.
Aku sendiri bukanlah seorang pecandu kopi. Tidak banyak jenis kopi setelah aku cicipi rasanya, membuatku ketagihan. Seringnya sih, udah dicicip ya udah gitu aja, ga mau lagi. Pilihan paling aman buatku ya permen kopiko, apalagi zaman udah lulus kuliah gini. Eh tapi pas cobain Kopi Gading Cempaka di Kelas Blogger Kedua dari Blogger Bengkulu, ternyata aku suka banget sama kopi ini ^^
Kopi Gading Cempaka
–Since 1920-
Kopi Gading Cempaka menyediakan Kopi Premium, sebagai manivestasi kecantikan dan kecerdasan dari sosok Putri Gading Cempaka. Putri Gading Cempaka merupakan putri bungsu dari Raja Ratu Agung, pendiri sekaligus Raja pertama Kerajaan Sungai Serut. Parasnya cantik memesona titisan dari Kerajaan Majapahit. Putri Gading Cempaka juga memiliki kecerdasan yang rupawan. Karena sebab inilah, pangeran dari Aceh tergila-gila padanya. Lantaran pinangannya ditolak, terjadilah perang dahsyat antara kerajaan Bengkulu dengan pasukan pangeran Aceh.
Sebagai posisi ketiga dari lima daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia dengan hasil panen menghasilkan 88.861 ton tiap tahun, Kopi Gading Cempaka mencoba mengangkat sejarah panjang masyarakat Bengkulu yang diangkat untuk mengabadikan sejarah leluhur. Selain itu, provinsi Bengkulu juga merupakan daerah segi tiga emas penghasil Robusta terbesar ketiga di pulau Sumatera setelah Sumatera Selatan dan Lampung.
Mengikuti slogan yang digunakan, Kopi Gading Cempaka diproduksi dengan melalui banyak tahapan, antara lain:
Panjang ya prosesnya? Menghasilkan serbuk kopi yang benar-benar enak itu jelas membutuhkan tahapan panjang. Ingatlah, sesungguhnya proses tidak akan pernah mengkhianati khasil.
Menurutku, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan oleh sebuah produk:
Yang membuat kopi robusta premium dari Kopi Gading Cempaka ini beda juga karena empat tahap proses sortasi. Makanya kualitas yang dihasilkan juga bagus sekali. Proses panjang yang ditempuh akan menghasilkan cita rasa khas, yang tentu saja akan menggugah selera. Aromanya harum, rasanya enak, dan ekstrak kopi yang dihasilkan juga lebih halus.
Hampir semua anggota keluargaku menyukai kopi. Jadi tak heran jika aku bahkan membuatkan kopi robusta premium ini untuk dicicipi. Lucunya, saat si Ayah mencoba rasa kopinya, agak susah baginya untuk mendeskripsikan lebih lanjut rasa kopi ini. Biasanya cuma berkomentar “Enak” aja, eh yang ini selang beberapa jam kemudian minta dibikinin lagi XP
Kopi Gading Cempaka menyediakan dua produk utama baik berupa ‘roasted beans‘ ataupun ‘ground coffee beans‘ dengan harga terjangkau. Seperti kata pepatah lah ya, ada harga ada kualitas.
Robusta Premium 200 gram = Rp 30.000
Arabika Premium 100 gram = Rp 20.000
Kopi robusta premium, Kopi Gading Cempaka ini juga memperhatikan kualitas packaging atau kemasannya. Kopi ini dibungkus dengan packaging berkualitas dan diberikan luaran kantong kertas tebal.
Isi sendiri nanti nin
#aninditajalanjalan berkisah tentang pengalaman, perjalanan, dan keinginannya untuk menjelajah dunia.
#anindanbuku bercerita tentang daftar buku-buku yang telah dibaca dan direview oleh book freak.
#anindanbuku bercerita tentang daftar buku-buku yang telah dibaca dan direview oleh book freak.
Memuat catatan memuat gaya hidup dan hidup yang bergaya yang ditulis dari sudut pandang Anindita Ayu
Semua tentang teknologi, produk, dan gadget, dari sudut pandang Anindita.
The page you are looking for no longer exists. Perhaps you can return back to the site’s homepage and see if you can find what you are looking for.
Tahu-tahu sudah bulan Agustus, bahkan Agustus sudah hampir berakhir. Apa kabar dengan keinginan selalu update blog di setiap minggunya? Kali ini aku akan bercerita tentang August update. Tenang, aku nggak bakalan ngasih alasan klise yang...
Jalan-jalan itu selalu menyenangkan. Apalagi setelah seminggu penuh dengan tugas dan tuntutan pekerjaan, meluangkan waktu untuk jalan-jalan akan membantu kita untuk melepas penat. Baik solo traveling maupun berwisata bersama keluarga, semua bisa dilakukan. Eits,...
In the state of lovers, it shouldn't surprise anyone that the food is one of the best parts. Not only can you find delicious flavors in nearly any style you want, but there are dozens of cities that have their food as their claim to fame. Whether you’re making a road...