Oops!
Sorry, it seems like you’re lost
The page you are looking for no longer exists. Perhaps you can return back to the site’s homepage and see if you can find what you are looking for.
Namun di mata Alan Inge semanis penulis romance. Inge teman yang menyenangkan dalam segala hal. Alan dengan mudah dapat membayangkan Inge menjadi perempuan yang ingin ia nikahi bukan Ruby… perempuan yang selama ini berstatus kekasih Alan.
Alan mewakili segala yang Inge inginkan dalam hidup. Kecuali satu hal… Inge tidak ingin mengulangi hal yang membuat hatinya terluka bertahun-tahun. Inge tidak mau Alan meninggalkan Ruby demi bersama dirinya.
“Kamu mau bilang kalau aku tidak perlu khawatir soal kamu karena sebagai penulis misteri kamu juga jinak dan manis?”
“Banyak yang mengira karena tema yang kami tulis maka kami semacam psikopat terselubung.”
“Sebagai penulis misteri aku sudah mengeluarkan segala pikiran gelapku dalam buku sehingga tidak ada lagi yang tersisa. Sebenarnya yang perlu dicurigai adalah mereka para penulis novel romance…“
Satu hal yang kurang dari novel ini adalah: kurang panjang! Kak Tia novel selanjutnya ditambah jumlah halamannya ya… XP Ga sabar untuk baca novel-novel kakak selanjutnya… ^^
Aku berikan empat bintang untuk Sincerely Yours… Seandainya novel ini lebih panjang mungkin aku tak akan ragu untuk memberikan lima bintang… ^^
Kulawan semua godaan yang menghampiriku dan ingin pergi jauh-jauh darimu… meskipun yang kulakukan justru berusaha menahanmu di sisiku lebih lama lagi. Kukatakan sudah berhenti memikirkanmu–tetapi aku sendiri ragu akan hal itu.
Aku benci tak jujur padamu. Namun lebih khawatir kau akan membuatmu jatuh cinta lagi untuk kedua kali.
Membuatku jatuh dan terluka lagi….
Pakaian yang dikenakannya membuat karisma lelaki ini semakin terpancar kuat.
Menatap choco-nut cake di hadapannya dengan mata nanar.
Sebenarnya kesalahan kecil seperti ini masih wajar ditemukan sih namun jika terlalu banyak maka akan menggangu konsentrasi juga… ^^
Menurutku Dahlian juga terlalu banyak menggunakan kata dalam bahasa Inggris yang sebenarnya tidak perlu. Misalnya kata cake weekend dan lain-lain. Kata-kata yang sebenarnya sudah umum digunakan dalam bahasa Indonesianya.
Namun sama seperti Baby Proposal tulisan Dahlian rupanya memiliki ciri khas. Ia menggambarkan Evan dengan segala kemewahan yang ia miliki. Hubungan Evan dan Fiona juga seperti didasari oleh nafsu. Juga Dahlian menggambarkan mereka dengan terlalu sempurna. Evan yang begitu ganteng Memang hubungan keduanya sudah lebih berat karena adanya Kejora namun Evan yang seringnya bergairah karena Fiona dan juga sebaliknya sedikit membuat jengah. Juga terdapat beberapa adegan ehem-ehem. Jadi sebaiknya novel ini tidak dibaca oleh anak di bawah umur *well aku udah dua puluh tiga tahun jadi gapapa baca novel ini kayanya >.<
Ada beberapa quote yang aku suka dari novel ini…
“If I only could make one wish I’d ask God to not giving you a pair of wing so you couldn’t fly away from me any longer.”
Aku berikan tiga setengah bintang untuk ceritanya dan setengah bintang untuk covernya yang manis… ^^
Judul: Negeri Van Oranje (e-book)
Penulis: Wahyuningrat Adept Widiarsa Nisa Riyadi Rizki Pandu Permana
Penerbit: Bentang
Tahun Terbit: Cetakan Kesepuluh Mei 2011
Tebal: 478 Halaman
ISBN: 978-979-1227-58-2
Rating: 4/5
Kata siapa kuliah di luar negeri itu gampang? Perkenalkan Lintang Banjar Wicak Daus dan Geri. Lima anak manusia terlahir di Indonesia terdampar bersekolah di Belanda demi meraih gelar S2. Mulai dari kurang tidur karena begadang demi paper kurang tenaga karena mesti genjot sepeda berkilo-kilo meter bolak-balik ke kampus setiap hari sampai kurang duit hingga terpaksa mencari pekerjaan paruh waktu; semua pernah mereka alami.
Selain menjalani kisah susah senangnya menjadi mahasiswa rantau di Eropa mereka juga menjalin persahabatan dan berbagi tip bertahan hidup di Belanda. Mereka pun bergelut dengan selintas pertanyaan di benak mahasiswa yang pernah bersekolah di luar negeri: untuk apa pulang ke Indonesia? Dalam perjalanan menemukan jawaban masing-masing takdir menuntut mereka memiliki keteguhan hati untuk melampaui rintangan menggapai impian serta melakukan hal yang paling sulit: the courage to love!
Novel ini ditulis dengan gaya lincah kocak sekaligus menyentuh emosi pembaca. Kita juga akan diajak berkeliling mulai dari Brussel hingga Barcelona mengunjungi tempat-tempat memikat di Eropa dan berbagi tip berpetualang ala backpacker.
Cerita yang diselipkan dengan berbagai kebiasaan-kebiasaan orang Belanda menambah preferensi kita. Hanya dari novel ini aku mengetahui bahwa Belanda juga dalam masa memperjuangkan kemerdekaan negaranya pada saat mereka menjajah Indonesia. Lumayan untuk menambah pengetahuan.. ^^
Nggak lihat tuh. Tapi kalau nanti muncul di tempatku pasti gue kabarin.
Untuk penggambaran setting para penulis mampu menggambarkan dengan sangat baik. Hingga pembaca bisa membayangkan bagaimana situasi yang terjadi serta lingkungan yang melatarbelakangi cerita. Begitu pula dengan penggambaran backpacking kelima sahabat ini. It’s just look so real. It feels like they’re a real backpacker.
Aku sangat menyukai bagaimana mereka menggambarkan seorang backpacker pada novel ini. Bukan sekedar backpacker gaya-gayaan seperti salah satu novel yang pernah aku review dulu.
Backpacker. Keempat anak muda itu sepakat bepergian dengan pola backpacker traveler. Bukan sekedar bermodalkan ransel punggung besar sebagai ganti koper dorong backpacker lebih merupakan filosofi dan ideologi tersendiri yang punya kedudukan suci di kalangan turis. Orang boleh mencela para “turis kere” atau “bule melarat” seperti yang banyak terlihat di Jalan Jaksa Jakarta. Namun di balik itu diperlukan banyak perencanaan matang dan perhitungan anggaran yang masak.
Seorang backpacker pergi dengan anggaran seminim mungkin tetapi berupaya meraih pengalaman berwisata semaksimal mungkin. Ransel punggung alias backpack bukan sekadar lambang namun punya sejumlah kelebihan antara lain: praktis untuk bergerak tidak membutuhkan porter dan tentunya menghemat biaya bagasi karena bisa masuk kabin pesawat. Jangan salah perusahaan penerbangan memang mancari keuntungan salah satunya dari jumlah bagasi yang perlu di-check-in.
Backpacker sejati pantang memboroskan anggaran untuk penginapan transportasi dan makanan. Ia akan memilih berbagi bangsal dengan enam orang turis lain di sebuah youth hostel murah ketimbang mengeluarkan uang lebih untuk tinggal di hotel. Beberapa hostel juga menyediakan fasilitas dapur sehingga para backpacker bisa memasak sendiri ketimbang jajan di restoran. Sudah barang tentu mi instan menjadi menu andalan pelancong Indonesia saat bertandang ke kota-kota Eropa yang terkenal mahal. Selain memilih transportasi lokal kelas ekonomi backpacker bahkan tak segan melambaikan tangan di pinggir jalan mencari tumpangan supir truk untuk menghemat ongkos.
Dalam memilih cara berwisata kurang lebih serupa. Mereka akan memilih objek wisata yang tidak mengeluarkan banyak uang. Termasuk meminimalisasi belanja suvenir mewah. They are buying experience. Karena pengalaman tidak bisa dicuri. Barang dapat hilang sedang pengalaman tak pernah lekang. Sebenarnya alasan paling utama belanja barang bisa bikin ransel penuh malah bikin repot. Sedangkan belanja pengalaman tidak.
Tapi kenyataan memilih berlaku kejam kepadanya. Dua garis di testpack yang kini berada di tangannya adalah jawaban tegas: Karina hamil. Dan satu-satunya yang terpikirkan adalah mencari bapak anak ini dan meminta pertanggungjawaban.
Karina tidak berharap dinikahi Daniel. Dia ingin laki-laki itu mengurusinya selama masa kehamilan. Dengan senang hati dia menyerahkan bayi itu ke tangan Daniel–sesederhana itu.
Namun berada bersama Daniel membuatnya melihat laki-laki itu dari sisi lain. Sisi lembut dan penuh perlindungan. Sisi yang membuat dadanya berdesir. Perasaan yang mengenalkan Karina pada… cinta. Mungkinkah ini pertanda mimpi buruknya kelak akan berakhir bahagia?
—————————————————————————————————————————-
Judul: Travel in Love. Forgetting You Finding You
Penulis: Diego Christian
Penyunting: Jason Abdul
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: Cetakan Pertama April 2013
Tebal: 324 Halaman
ISBN: 978-602-7816-42-8
Rating: 2/5
“Apa alasanmu melakukan sebuah perjalanan? Soul-searching trying to find or forget something? Atau mungkin hanya dengan niat bersenang-senang? Seperti perjalanan itu sendiri buku yang ditulis Diego ini mungkin akan menimbulkan ledakan rasa nostalgia pemahaman akan sesuatu yang berbeda juga geletar cinta.”
—Primadonna Angela – Mentor NBA Penulis How to be A Writer Belanglicious
“Brilliant! Suka dengan ide yang diolah Diego dalam novel Travel in Love ini. Terutama persahabatan perjalanannya dan juga surprise tak tertebak yang disajikan dalam novel. Membaca novel ini kita merasa sedang berjalan menyusuri tempat-tempat eksotis di Indonesia lengkap dengan hubungan persahabatan yang kental juga romantisme yang dibangun di sela perjalanan yang menggiurkan ini. Saya suka dengan nama-nama tokoh yang dipilih Diego (paling suka Jatayu nih) unik dan eksotis membuat pembaca jadi cepat akrab dengan tokoh-tokoh ini. Recommended terutama bagi yang suka cerita manis dan backpacking. Saya yakin setelah baca buku ini kalian jadi ingin mengenal Nusantara lebih dekat dan tersenyum karena cerita manisnya. 🙂 Great job Diego!”
—Yoana Dianika – Penulis Last Minute in Manhattan Pandangan Pertama
“Lewat Travel in Love Diego memadukan eksotisme Indonesia dan manisnya cinta. Sebuah novel yang membuat terpesona dengan bumi nusantara juga jatuh cinta dengan cerita cintanya di saat yang sama.”
—Sefryana Khairil – Penulis Sweet Nothings Coming Home
“Saya menikmati perjalanan dalam novel ini. Deskripsi yang kuat dan dialog yang mengalir natural adalah alasan besar saya untuk terus membaca sampai halaman terakhir. Tidak cukup sederhana tapi menyenangkan untuk dinikmati.”
—Robin Wijaya – Penulis Before Us Menunggu dan ROMA
“Kayu … Saya pernah bilang sama kamu kalau kayu ini nggak akan pernah patah kan? Kayu-kayu ini hanya pergi sebentar untuk aku dan kamu pakai. Aku hanya pergi sebentar Ras sebelum aku kembali lagi untuk kamu. Paras” ucap Kanta pelan “tolong jangan tinggalin saya lagi ya?”
Sinopsis:
Kau datang meminta sisa rasa yang ada
Meraih tanganku menatapku dengan isyarat cinta tulus;
berjanji bahwa ini akan selamanya.
Tak ada alasanku untuk menolaknya.
Namun apakah kata-kata masih bisa kujadikan pegangan?
Dea tak pernah menyangka sebuah pekerjaan paruh waktu dapat menjungkirbalikkan hidupnya. Membuatnya tak mampu lagi menerka apa warna masa depan–bahkan ketika seseorang meyakinkan ia masih bisa memiliki segala warna yang disukainya.
Aurelie selalu mampu menemukan keping puzzle yang hilang dalam pekerjaannya. Sayangnya ia takut untuk tahu apa keping yang hilang dalam hidupnya. Suatu hari seorang pria dengan senyum meneduhkan membawakannya cinta. Namun sebuah alasan membuat Aurelie tak pernah lagi percaya bahwa cinta itu nyata–bahkan ada.
Dea dan Aurelie mencoba pelan-pelan membangun rasa percaya yang pernah porak-poranda. Selalu waspada karena tahu bahwa bangunan itu masih rapuh. Namun selalu saja ada waktu kita tak waspada sepenuhnya salah satunya ketika jatuh cinta.
—————————————————————————————————————————–
Finally it’s time to review this novel with the cute cover ^^
This review contains spoiler. You can skip some paragraphs if you don’t want to read it.. ^^
I Remember You merupakan novel ketujuh belas dari kak Steph sekaligus novel ketiga belas dari kak Steph yang kumiliki. Yeah tujuh belas. Dan aku? Sampai sekarang bahkan belum berhasil menyelesaikan satu buku pun. *poor me tapi emang dasarnya males moody pula*.
I Remember You berkisah tentang Dea dan Aurelie. Pada awalnya aku mengira novel ini akan mengangkat topik mengenai dua kepribadian seperti novel Khokkiri oleh Lia Indra Andriana. Tapi ternyata novel ini jauh dari perkiraanku.
Adalah Dea seorang dresser paruh waktu. Statusnya yang baru saja lulus dari Bachelor of Business membuatnya memilih untuk menjadi dresser pada Women’s Fashion Show khusus karya Giuseppe Antolin walaupun Dea bukanlah seseorang yang paham dengan dunia fashion. Berkat pekerjaan paruh waktunya ini ia bertemu dengan Janes yang sanggup membuatnya jatuh cinta.
Adalah Aurelie seorang dresser. Bekerja pada dunia fashion mau tidak mau mempertemukannya dengan banyak model. Dan ia pun bertemu dengan Ruben yang berprofesi sebagai model. Namun berbeda dengan Dea Aurelie sudah terlanjur menarik diri dari lawan jenisnya. Ia tidak lagi percaya akan cinta.
Dea bertemu dengan Janes saat pertama kalinya ia menjadi seorang dresser. Janes adalah sang model yang ia bantu dalam fashion show. Mereka berkenalan dan ternyata memiliki kecocokan dan memutuskan untuk menjadi sahabat. Walaupun banyak yang menentang hubungan persahabatan mereka namun Dea tak menggubrisnya.
Aurelie bertemu dengan Ruben di saat ia sudah kehilangan kepercayaan akan cinta. Ruben model yang akhirnya kembali menggeluti profesi sebagai model setelah sekian lama vakum mampu mengubah hidup Dea sedikit demi sedikit. Siapa yang menyangka Ruben juga bekerja sebagai Business Development Manager yang begitu profesional di perusahaan furnitur milik sang ayah?
Dea mulai merasa persahabatannya dengan Janes mulai berubah. Sahabat seharusnya tidak melakukan beberapa hal yang mereka lakukan. Dea menyadari bahwa sedikit demi sedikit ia mulai jatuh cinta pada Janes.
Sebagai seorang model Aurelie mendapati Ruben tidaklah seperti model kebanyakan. Ruben baik serta bertanggung jawab. Saat Aurelie mencari sofa untuk apartemennya Ruben memberikannya saran untuk set yang cocok dengan sofa sesuai keinginan Aurelie bahkan turun tangan langsung memasangnya di apartemen Aurelie.
Dea yang selama ini tidak pernah mendapatkan cinta dari kedua orang tuanya membuatnya menyamput uluran perhatian dari Janes. Hingga akhirnya sesuatu yang buruk terjadi. Dea terbangun tanpa busana di ruangan asing dengan laki-laki di sampingnya. Laki-laki itu Janes dan ruangan asing itu adalah kamar Janes.
Dea tak menyangka kondisinya yang mabuk disalahgunakan oleh Janes. Ia marah besar tentu saja. Pada Janes dan pada apa yang telah mereka lakukan. Ia menghindar dari Janes. Hingga ia sadar bahwa ia hamil saat itulah ia mencari Janes dan menemukan Janes telah kembali ke negara asalnya Jerman. Ia frustasi dan memutuskan kembali ke Indonesia.
Saat orang tuanya mengetahui perihal kehamilannya mereka marah tentu saja. Lalu Dea mengalami kecelakaan dan keguguran. Saat itulah ia mendapati kedua orang tuanya kembali mencintainya.
Aurelie merasakan sesuatu yang berbeda kepada Ruben namun masa lalunya membuatnya ragu. Dukungan dari kedua orang tua membuat Aurelie kuat. Hingga akhirnya ia menemukan notes di dalam handpone-nya yang dituliskan oleh Ruben.
Dear Aurelie Give us a chance? 🙂
Saat itulah Aurelie memutuskan untuk bertemu Ruben dan menceritakan seluruh masa lalunya. Ya dialah Dea. Aurelie Amadea lebih lengkapnya. Masa lalunya di mana ia diperkosa ditinggalkan saat ia menyadari ada janin di rahimnya lalu kecelakaan dan keguguran telah membuat hidupnya terpuruk. Hingga ia memutuskan kembali ke Singapura dan meminta semua orang untuk memanggilnya Aurelie bukan lagi Dea.
Dan Ruben menerimanya seburuk apapun masa lalu Aurelie. Bahkan Ruben mau meninggalkan dunia model saat ia telah berada di puncak kesuksesan hanya demi Aurelie. Well sampai di sini aku mendapati Ruben ini adalah lelaki yang too good to be true >.< He’s damn so hoooooot definitely. Well lelaki mana yang bisa seperti Ruben? Mau satu dong kalo emang masih ada >.<
Aurelie dan Ruben memutuskan untuk menikah. Ya tentu saja dengan lelaki sebaik dan seberkualitas Ruben siapa yang menolak? Tentu saja bukan aku :p Saat bachelorette party Aurelie alias Dea bertemu dengan Janes yang menjelaskan apa yang telah terjadi di antara mereka.
Tulisan-tulisan kak Steph emang bagus-bagus kok. Novel ini benar-benar manis dalam penceritaannya. Terdapat dua jenis sudut pandang Dea dan Aurelie yang diceritakan secara bergantian akan mengecoh kita pada awalnya. Seperti biasa penceritaan kak Steph begitu mengalir dengan detail cerita yang membuat kita masuk ke dalam dunia dresser dan fashion. Juga dengan pesan moral yang disisipkan bahwa kita tidak bisa mengubah masa lalu dan harus belajar memaafkan diri kita sendiri. Terakhir tentu saja ending yang manis.
Ya aku terkecoh pada awalnya. Aku mengira Dea dan Aurelie ini adalah satu orang yang memiliki kepribadian ganda. Namun ternyata aku salah. Dea dan Aurelia memang memiliki pekerjaan yang sama dan bertemu dengan orang-orang yang sama seperti Gilian dan Andrew.
Dea dan Aurelie memang orang yang sama. Namun Dea adalah Aurelie tiga tahun yang lalu. Kecelakaan yang menimpa Dea mampu membuat ayah dan ibunya berubah mencintai Dea dengan begitu besarnya.
Aku mendapati beberapa typo dalam novel ini. Tidak terlalu mengganggu sih tapi lumayan menyebalkan untukku. Ada beberapa kutipan yang aku sukai dalam novel ini.
Kami memulai babak baru dalam kehidupan kami dan meski aku terkadang menyesal bahwa aku harus melalui semua yang sudah kulalui now I know that everything happens for a reason. Even though sometimes the reason is I am stupid and I made bad decisions.
“A true relationship is having someone who accepts your past supports your present and encourages your future. Mungkin aku nggak akan pernah mencintai Aurelie yang sekarang jika ia nggak pernah menjadi Dea. But I love you because of what you’ve been through has made you… you.”
He loves me for who I am and the most important thing is that he loves me for what I’ve been through. My past my mistakes my foolishness… I couldn’t ask for more.
Overall aku suka buku ini. Kak Steph bahkan sudah mau menerbitkan novel terbarunya yang berjudul Stuck in Love. Can’t wait kak… >.<
Aku berikan empat bintang untuk I Remember You… ^^
Isi sendiri nanti nin
#aninditajalanjalan berkisah tentang pengalaman, perjalanan, dan keinginannya untuk menjelajah dunia.
#anindanbuku bercerita tentang daftar buku-buku yang telah dibaca dan direview oleh book freak.
#anindanbuku bercerita tentang daftar buku-buku yang telah dibaca dan direview oleh book freak.
Memuat catatan memuat gaya hidup dan hidup yang bergaya yang ditulis dari sudut pandang Anindita Ayu
Semua tentang teknologi, produk, dan gadget, dari sudut pandang Anindita.
The page you are looking for no longer exists. Perhaps you can return back to the site’s homepage and see if you can find what you are looking for.
Tahu-tahu sudah bulan Agustus, bahkan Agustus sudah hampir berakhir. Apa kabar dengan keinginan selalu update blog di setiap minggunya? Kali ini aku akan bercerita tentang August update. Tenang, aku nggak bakalan ngasih alasan klise yang...
Jalan-jalan itu selalu menyenangkan. Apalagi setelah seminggu penuh dengan tugas dan tuntutan pekerjaan, meluangkan waktu untuk jalan-jalan akan membantu kita untuk melepas penat. Baik solo traveling maupun berwisata bersama keluarga, semua bisa dilakukan. Eits,...
In the state of lovers, it shouldn't surprise anyone that the food is one of the best parts. Not only can you find delicious flavors in nearly any style you want, but there are dozens of cities that have their food as their claim to fame. Whether you’re making a road...