Oke, oke, aku bakalan ngaku kalo aku kini bukanlah lagi seorang anak kosan. FYI sekarang kan aku udah kembali kerja kantoran jauh dari rumah keluarga sejak dua tahun lalu. Awalnya memang secara otomatis aku kembali pula jadi anak kosan, hingga akhirnya di penghujung tahun lalu aku pindah ke rumah sendiri. Iya, si makhluk nomaden satu ini akhirnya memutuskan untuk settle, lalu membeli barang paling mahal selama hidupnya selama ini: beli rumah dan officially bukan anak kosan lagi, fufufu!
Terus mau sombong? Nggak kok, bukanlah kata sombong yang paling tepat untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi saat ini. Cuma bangga, sebab beli rumah bukanlah komitmen jangka pendek belaka, melainkan komitmen untuk jangka panjang. Namanya juga untuk tempat tinggal, kalau kosan aja nyarinya yang nyaman, apalagi rumah yang akan ditinggali dalam waktu lama, kan?
Hey, kamu keren, Nin!
Kali ini aku akan berbagi tentang tujuh hal yang harus dipertimbangkan sebelum membeli rumah, sesuai yang aku lakukan tahun lalu. Ada apa saja?
7 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Beli Rumah
Tentukan Budget Sesuai Kemampuan
Hal pertama dan utama yang harus dipertimbangkan sebelum beli rumah adalah menentukan budget. Seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk membeli rumah, terutama rumah pertama? Menurut seorang financial planner, budget ini tergantung oleh besarnya penghasilan. Maksimalnya adalah 5 kali penghasilan tahunan. Misalnya saja, penghasilan yang kita dapatkan di setiap bulan adalah 7 juta rupiah. Maka maksimal budget untuk membeli rumah adalah 7 juta x 12 bulan x 5 tahun = Rp 420 juta.
Kenapa harus berpatokan dengan standar ini? Ya supaya kita bisa mengumpulkan dananya dengan aman dan nyaman tentu saja, jadi nggak harus mengedepankan ego. Bila kita belum mampu, kenapa harus memaksa diri untuk membeli rumah dengan budget di luar kemampuan?
Siapkan Dana untuk Biaya-biaya Lain Saat Beli Rumah
Beli rumah bukan sekadar beli rumah dan semua selesai. Ada banyak biaya lain-lain yang perlu dipertimbangkan selain biaya rumah itu sendiri, seperti biaya akta jual beli, biaya notaris, biaya BPHTB (Bea atas Perolehan Hak Tanah dan Bangunan), biaya cek sertifikat, biaya PPN (Pajak Pertambahan Nilai), biaya PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), hingga biaya balik nama. Jangan lupa pula siapkan dana untuk biaya-biaya ini ya, sebab jumlahnya lumayan, loh.
Beli Rumah, Cash atau KPR?
Semua ada di tanganmu, temans. Cek lagi keuanganmu, apakah sudah mencukupi untuk beli rumah secara cash? Atau sebenarnya uangnya sudah tersedia sesuai budget yang direncanakan untuk membeli rumah, namun sudah keburu dialokasikan untuk beberapa kebutuhan? Sebagai orang dewasa, nggak apa-apa kok bila kita dibingungkan oleh beberapa pilihan, sebab begitulah hidup.
Semua tergantung dengan kebutuhan, kok. Bila memang kita membutuhkan bantuan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) untuk membeli rumah, then go ahead. Selama kita punya penghasilan di setiap bulan untuk membayar cicilan KPR tersebut, dan cicilan KPR tersebut tidak melebihi 35% gaji, it’s okay, kok. PS: cicilan KPR tidak melebihi 35% gaji ini adalah saran dari berbagai financial planner yang aku ikuti di media sosial. Tujuannya adalah agar kita masih punya spare dana untuk menabung, membayar kebutuhan, serta tetap menikmati hidup.
Tentu, kita harus teliti sebelum memutuskan untuk mengambil KPR di bank mana, baik bank konvensional maupun bank syariah. Cari tahu secara detail mengenai angsuran KPR di berbagai bank sebelum akhirnya memutuskan yang terbaik. Yang terpenting adalah kita wajib untuk memperhatikan tingkat dan jenis bunganya. Jangan sampai tergoda oleh promo bunga rendah di awal, namun akhirnya keteteran bila promo bunga rendah tersebut berakhir dan digantikan oleh bunga floating.
Dan bila memang teman-teman memilih KPR, jangan lupa siapkan dana untuk pembayaran DP (Down Payment)-nya ya!
Pemilihan Lokasi yang Dekat dengan Pusat Kota
Kalau sedari tadi kita ngomongin soal dana, maka sekarang kita mulai beralih ke pemilihan lokasi. Rumah subsidi memang lebih terjangkau oleh berbagai kalangan, namun sering kali terletak di lokasi yang cukup jauh. Memang sih, ada harga maka ada rupa pula. Apalagi untuk kita para kaum milenial yang sedang berjuang untuk menapaki hidup, dengan dana pas-pasan maka memilih lokasi agak ke pinggiran kota itu tidak apa-apa.
Tapi coba cek dulu, bisa jadi ada rumah second di tengah kota yang harganya masih masuk akal. Ingat, kita nggak harus beli rumah baru kok, rumah second justru terkadang bisa jadi pilihan terbaik. Sebab dekat dengan pusat kota berarti dekat dengan fasilitas umum, seperti rumah sakit, penjual makanan, bank, pertokoan, cafe, jalan tol, taman, puskesmas, sarana rekreasi, rumah ibadah, stasiun, halte, pasar, mall, hingga fasilitas pendidikan.
Lokasi rumah yang dekat dengan pusat kota berarti mudah diakses dengan transportasi umum ataupun kendaraan pribadi. Setidaknya jalan di sekitar rumah tersebut mudah diakses dari jalan raya atau jalan tol. Tentunya kita juga lebih dekat dengan kantor, dan nggak perlu lagi harus menempuh perjalanan terlalu lama setiap harinya.
Cek Tingkat Keamanan Sebelum Beli Rumah
Selanjutnya, yang harus kita pertimbangkan adalah tingkat keamanan. Cari lokasi perumahan dengan tingkat keamanan yang cukup tinggi. Tanyakan kepada orang-orang di sekitar, apakah lingkungan rumah yang kamu inginkan tersebut termasuk dalam kategori aman? Cari informasi secara mendetail, cek pula petugas keamanannya. Apakah ada petugas keamanan yang ditugaskan untuk menjaga lingkungan tersebut? Adakah cctv untuk memantau situasi? Ataukah mungkin ada one gate system?
Koneksi Internet
Satu hal yang tidak bisa aku tinggalkan alias mandatory dalam kehidupan aku adalah koneksi internet. Kenapa? Karena sebagai blogger, pegiat sosial media, dan konten kreator, koneksi internet menjadi sangat penting. Baik koneksi paket data dari provider maupun koneksi wifi, tentu saja krusial untuk menunjang lancarnya pekerjaan.
Pernah sih, ada teman yang membeli rumah di kawasan perumahan dengan koneksi internet yang buruk. Akhirnya dia sendiri yang mengeluh sebab susah sinyal dan koneksi internet pun buruk. Jadi, mesti nyalahin siapa kalau begini? Tentu saja karena kurangnya riset sebelum membeli rumah tersebut.
Cari Lokasi Rumah yang Bebas dari Kemungkinan Bencana Alam
Iya, aku tahu kok, bahwa bencana alam itu sebenarnya tidak dapat kita hindari. Kita juga tidak bisa memprediksi kapan datangnya bencana alam. Namun, kita bisa melakukan antisipasi terhadapnya. Sebagai warga Bengkulu khususnya, aku tidak bisa memungkiri kemungkinan timbulnya bencana alam berupa gempa bumi. Namun untuk bencana alam banjir, tentu bisa kita prediksi dari lokasi banjir sebelumnya.
Maka pilihlah lokasi rumah yang selama ini bebas dari bencana banjir. Apakah kawasan tersebut termasuk kawasan tinggi ataukah rendah dibandingkan kawasan perumahan lainnya? Cek saluran drainase dan pembuangan airnya, apakah ada kendala? Jangan sampai malah terjebak dengan kemungkinan terkena banjir di masa depan, ya!
Merencanakan Beli Rumah, Bisa Banget, Kok!
Kalau kamu memilih untuk membeli rumah dengan cara kredit, bisa banget menggunakan kalkulator khusus saat akan merencanakan beli rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Kalkulator ini akan membantu teman-teman untuk memperkirakan jangkauan atau estimating affordability sebelum beli rumah, berdasarkan penghasilan kita.
Dengan Mortage Calculator, kita bisa menghitung jangkauan dengan mengisi jumlah pendapatan tetap, dana lembur, bonus, pendapatan tambahan, pendapatan lain-lain, jumlah hutang-piutang, hingga jumlah DP (down payment) yang mampu kita bayarkan nantinya. Kita juga bisa menambahkan jumlah pendapatan dari pasangan, bila memungkinkan.
Montage Calculator mempermudah kita untuk membuat simulasi budget yang bisa kita gunakan sebagai acuan harga maksimal dalam membeli rumah. Jadi kita nggak harus memaksa diri untuk membeli rumah di luar kemampuan diri. Nggak takut dipusingkan dengan pertanyaan ‘seharusnya pilih rumah seharga berapa ya?’ atau ‘kalo beli rumah ini, bakalan ganggu stabilitas keuangan aku nggak ya?‘ lagi, deh!
Nah, itulah tadi 7 tips yang harus dipertimbangkan sebelum beli rumah, serta kalkulator untuk membantu kita dalam memperkirakan budget yang dibutuhkan. Tips mana yang jadi paling kamu butuhkan nih, temans? Boleh dong di-share di kolom komentar, ya! ^^